5
W + 1 H UNSUR UTAMA DALAM PENULISAN BERITA
Sigit Surahman
Jurnalisme sering kali
disebut sebagai “literature in a hurry”,
kesusastraan yang terburu-buru. Dalam pekerjaan jurnalistik ada unsur
tergesa-gesa, kebutuhan akan kecepatan. Munculnya surat kabar sampai sekarang
hingga perkembangan teknik-teknik penulisan berita yang mengacu pada kecepatan.
Pada perkembangannya muncullah radio, televisi, dan internet yang bisa dengan
cepat memberikan informasi/ berita.
Unsur 5 W + 1 H dalam Lead
NEWS
Alenia 1
Alenia 2, 3, 4
Lead
memang memiliki beberapa keuntungan praktis, tetapi justru bagian membuat lead itulah yang paling sulit dalam
menulis berita, terutama untuk pemula. Peran lead bisa diibaratkan seperti peran etalase toko. Di dalam etalase
toko itu dipajang barang-barang yang bisa dibeli. Dengan kata lain etalase berita merupakan sarana untuk
memancing calon pembacanya yang disampaikan melalui lead sebuah berita yang menarik.
Itu
sebabnya fungsi lead sangat penting
sangat penting dalam penulisan sebuah berita, tak ubahnya seperti berperan
sebagai penggoda agar memberikan daya tarik pembacanya. Istilah lain untuk lead adalah teras berita selain itu
sering disebut sebagai mahkota berita. Tetapi istilah mahkota berita hampir
tidak terdengar digunakan dalam kehidupan jurnalistik sehari-hari. Para
redaktur lebih suka dan lebih familiar untuk menggunakan istilah lead itu untuk teras berita, karena
dalam penyebutan lebih simpel dan mudah diingat.
Dalam straight
news, tugas pertama dari seorang reporter dalam mengembangkan lead, atau alenia pembuka adalah
menyaring unsur-unsur penting dari catatan-catatan hasil liputannya, baik
pidato, peristiwa kecelakaan, fenomena alam, atau hal lain yang bisa menarik minat
pembacanya.
Rumus 5W+1H yang konon sangat terkenal di
dalam jurnalistik hingga sekarang ini, merupakan unsur-unsur sebuah lead yang lengkap. Tetapi hanya melihat
itu saja dengan anggapan bahwa keenam unsur itu sudah mencakup semuanya
belumlah cukup. Lead yang baik
membutuhkan antara lain selektifitas, yaitu penentuan tentang unsur apa saja
yang paling penting.
Contoh “ peristiwa pengeroyokan (Apa) yang terjadi di sebuah club
malam/tempat hiburan (Bagaimana) di
Kuningan Jakarta Selatan (Dimana)
oleh pengunjung yang kalap (Siapa)
yang sebelumnya pernah terlibat perselisihan (Mengapa) pada tengah malam (Bilamana)
ketika gerombolah pemuda yang tergabung dalam sebuah geng berkumpul setiap
malamnya (Siapa).
Lead
yang Menarik
Meskipun tidak ada formula yang yang dapat diterapkan
yang menjamin terciptanya lead yang bagus dan menarik, namun ada cara lain yang
dapat ditempuh, yaitu dengan memainkan 5 W + 1 H, lead juga harus memiliki
punch (sesuatu yang bisa menonjok). Artinya bisa membuat pembacanya merasa tercengang,
terperangah, kaget, dan akhirnya muncullah rasa empati. Jadi gunakanlah kalimat
sederhana tapi mengena. Buatlah seluruh lead dan seluruh isi berita itu seperti
berbicara.
Berbagai jenis Lead
- Lead 5W + 1H
Jenis lead 1 dan 2 biasanya digunakan/diterapkan untuk jenis berita straight news dan feature. Sedangkan lead
ke 3 diterapkan untuk membuat berita straight
dengan lead yang ditulis dalam bentuk
feature atau semifeature.
“AS
alias Asep (25), warga Kp. Kapuk Kel. Setiabudi, Jakarta Selatan (Siapa), dibekuk jajaran Reskrim
Narkoba Jakarta Selatan (Apa) di
kontrakannya (Dimana), Senin (17/10)
(Bilamana). AS yang mengaku sebagai
wartawan kedapatan membawa paket daun ganja untuk diedarkan (Mengapa). Ketika kontrakan tersangka
AS digeledah, petugas mendapatkan empat bungkus daun ganja seberat 1 kg (Bagaimana). BB alias Bobi (Siapa) AS, kabur saat penggerebekan
dan hingga saat ini masih dalam pengejaran petugas
(Apa).”
Dari
berita diatas coba kita terapkan unsur 5W + 1H
Apa. Penangkapan telah dilakukan atas AS
alias Asep (25) oleh jajaran Reskrim Narkoba Jakarta Selatan , Senin lalu
(17/10). Warga Kp. Kapuk Kel. Setiabudi, Jakarta Selatan, yang mengaku wartawan
ditangkap di kontrakannya karena kedapatan membawa paket daun ganja untuk
diedarkan.
Dimana. Di kontrakannya di Kp. Kapuk Kel.
Setiabudi, Jakarta Selatan, AS alias Asep mengaku wartawan ditangkap senin
(17/10), karena kedapatan membawa paket daun ganja untuk diedarkan.
Bilamana. Senin (17/10), AS alias Asep, Warga
Kp. Kapuk Kel. Setiabudi, Jakarta Selatan, dibekuk jajaran Reskrim Narkoba
Jakarta Selatan di kontrakannya. AS mengaku wartawan kedapatan membawa paket
daun ganja untuk diedarkan.
Mengapa. Karena kedapatan membawa paket daun
ganja untuk diedarkan, AS alias Asep (25), dibekuk jajaran Reskrim Narkoba
Jakarta Selatan di kontrakannya, itu mengaku sebagai wartawan.
Bagaimana. Melalui penggeledahan, jajaran
Reskrim Narkoba Jakarta Selatan menemukan 4 bungkus daun ganja seberat 1 kg di
kontrakan AS alias Asep (25), Warga Kp. Kapuk Kel. Setiabudi, Jakarta Selatan
senin lalu (17/10). Tersangka mengaku sebagai wartawan itu kemudian di
gelandang ke kantor Polisi.
- Lead Retorika (Rhetorical Devices)
Untuk dapat menambahkan efek dramatik
suatu tulisan, kita dapat melakukan hal itu dengan cara menempatkan dan
menyusun berbagai unsur satu kalimat. Misalnya “aku masuk ke dalam rumah tadi dan melihat orang gila sedang duduk di
kursi tamu”
a. Orang gila sedang duduk di kursi tamu
ketika aku masuk ke dalam rumah tadi.
b. Ketika tadi aku masuk ke dalam rumah,
aku melihat orang gila sedang duiduk di kursi tamu.
c. Tadi aku masuk ke dalam rumah dan di
sana, di kursi tamu, aku melihat orang hila sedang duduk di situ.
- Lead Stilistik (Novelty Devices)
Lead stilistik ini merupakan jenis
lead yang mencoba memberikan gambaran cerita pada si pembacanya, seolah – olah
berita ini ada didepan mata si pembacanya. Ini tentunya tak luput dari
kreatifitas si wartawan untuk membaca pengalaman sekitarnya, sehingga bisa
memberikan gambaran peristiwa itu terjadi di depan si pembacanya.
Lead Stilistik ini bisa berupa seperti
tonjokan, cerita, pertanyaan, kontras, kutipan, kepenasaran, berurutan,
parodi/peribahasa.
Lead Tonjokan/Menonjok
Contohnya: “Gara – gara paket daun
ganja, AS alias Asep (25) berurusan dengan polisi”
Lead Cerita/Deskriptif
Contohnya: “Gara – gara paket daun
ganja, AS alias asep (25) hanya bisa mengulurkan kedua tangannya untuk diborgol
polisi”
Lead Pertanyaan/Bertanya
Contohnya: “Jika seseorang kedapatan
membawa paket ganja untuk diedarkan, lalu ia ditangkap polisi disebut apakah
itu? Nah itulah sebutan untuk AS alias
Asep (25) yang Senin lalu (17/10) dibekuk polisi, karena kedapatan membawa
paket ganja untuk diedarkan”
Lead Kontras
Contohnya: “Sebelum Senin lalu (17/10)
AS alias Asep (25) memang dikenal sebagai wartawan oleh warga sekampungnya.
Sekarang AS hanya seorang tersangka tindak pidana karena kedapatan membawa
paket daun ganja”
Lead Kutipan
Contohnya: “Saya wartawan, saya tidak
mungkin mengedarkan ganja” kata AS alias Asep (25) saat digerebek polisi Senin
lalu (17/10) di kontrakannya. Setelah polisi melakukan penggeledahan dan
menemukan barang bukti AS alias Asep (25) tidak bisa memungkiri perbuatannya.
Lead Kepenasaran
Contohnya: “Seorang wartawan gadungan
nyaris mengecoh warga Kp. Kapuk Kel. Kuningan, Jakarta Selatan. Sudah lama
warga percaya begitu saja kalau tersangka AS alias Asep (25) berprofesi sebagai
wartawan. Tetapi Senin lalu (17/10) warga sekitar mengetahui kalau ternyata AS
alias Asep (25) seorang pengedar ganja, yang selama ini bersembunyi dibalik profesi
wartawan gadungan”
Lead beurutan
Contohnya: “AS alias Asep (25), warga
Kp. Kapuk Kel. Kuningan, Jakarta Selatan, hari ini merasa tidak ada orang yang
memperhatikan. Ia bersama rekannya, Bobi menenteng bungkusan besar dan pergi ke
luar rumah untuk menemui seseorang. Belum beberapa langkah ia berjalan keluar
dari rumahnya, dua anggota Reskrim Narkoba Jakarta Selatan yang berpakaian
preman menghampirinya…..”
Lead Parodi
Contohnya: “Tak ada rotan akar pun jadi. Itulah yang dipikiran AS alias Asep
(25) ketika ia mengedarkan ganja untuk mendapatkan uang sebesar – besarnya
tanpa perlu bersusah payah bekerja. Akan tetapi akirnya petualangannya berakhir
di bui pada Senin lalu (17/10)”
No comments:
Post a Comment