Thursday, July 26, 2012

5 W + 1 H UNSUR UTAMA DALAM PENULISAN BERITA


5 W + 1 H UNSUR UTAMA DALAM PENULISAN BERITA
Sigit Surahman
Jurnalisme sering kali disebut sebagai “literature in a hurry”, kesusastraan yang terburu-buru. Dalam pekerjaan jurnalistik ada unsur tergesa-gesa, kebutuhan akan kecepatan. Munculnya surat kabar sampai sekarang hingga perkembangan teknik-teknik penulisan berita yang mengacu pada kecepatan. Pada perkembangannya muncullah radio, televisi, dan internet yang bisa dengan cepat memberikan informasi/ berita.
Unsur 5 W + 1 H dalam Lead
                                      NEWS

Alenia 1

Alenia 2, 3, 4
 Lead memang memiliki beberapa keuntungan praktis, tetapi justru bagian membuat lead itulah yang paling sulit dalam menulis berita, terutama untuk pemula. Peran lead bisa diibaratkan seperti peran etalase toko. Di dalam etalase toko itu dipajang barang-barang yang bisa dibeli. Dengan kata lain etalase berita merupakan sarana untuk memancing calon pembacanya yang disampaikan melalui lead sebuah berita yang menarik.
Itu sebabnya fungsi lead sangat penting sangat penting dalam penulisan sebuah berita, tak ubahnya seperti berperan sebagai penggoda agar memberikan daya tarik pembacanya. Istilah lain untuk lead adalah teras berita selain itu sering disebut sebagai mahkota berita. Tetapi istilah mahkota berita hampir tidak terdengar digunakan dalam kehidupan jurnalistik sehari-hari. Para redaktur lebih suka dan lebih familiar untuk menggunakan istilah lead itu untuk teras berita, karena dalam penyebutan lebih simpel dan mudah diingat.
Dalam straight news, tugas pertama dari seorang reporter dalam mengembangkan lead, atau alenia pembuka adalah menyaring unsur-unsur penting dari catatan-catatan hasil liputannya, baik pidato, peristiwa kecelakaan, fenomena alam, atau hal lain yang bisa menarik minat pembacanya.
Rumus 5W+1H yang konon sangat terkenal di dalam jurnalistik hingga sekarang ini, merupakan unsur-unsur sebuah lead yang lengkap. Tetapi hanya melihat itu saja dengan anggapan bahwa keenam unsur itu sudah mencakup semuanya belumlah cukup. Lead yang baik membutuhkan antara lain selektifitas, yaitu penentuan tentang unsur apa saja yang paling penting.
Contoh “ peristiwa pengeroyokan (Apa) yang terjadi di sebuah club malam/tempat hiburan (Bagaimana) di Kuningan Jakarta Selatan (Dimana) oleh pengunjung yang kalap (Siapa) yang sebelumnya pernah terlibat perselisihan (Mengapa) pada tengah malam (Bilamana) ketika gerombolah pemuda yang tergabung dalam sebuah geng berkumpul setiap malamnya (Siapa).
 Lead yang Menarik
            Meskipun tidak ada formula yang yang dapat diterapkan yang menjamin terciptanya lead yang bagus dan menarik, namun ada cara lain yang dapat ditempuh, yaitu dengan memainkan 5 W + 1 H, lead juga harus memiliki punch (sesuatu yang bisa menonjok). Artinya bisa membuat pembacanya merasa tercengang, terperangah, kaget, dan akhirnya muncullah rasa empati. Jadi gunakanlah kalimat sederhana tapi mengena. Buatlah seluruh lead dan seluruh isi berita itu seperti berbicara.
 Berbagai jenis Lead
  1. Lead 5W + 1H
Jenis lead 1 dan 2 biasanya digunakan/diterapkan untuk jenis berita straight news dan feature. Sedangkan lead ke 3 diterapkan untuk membuat berita straight dengan lead yang ditulis dalam bentuk feature atau semifeature.  
“AS alias Asep (25), warga Kp. Kapuk Kel. Setiabudi, Jakarta Selatan (Siapa), dibekuk jajaran Reskrim Narkoba Jakarta Selatan (Apa) di kontrakannya (Dimana), Senin (17/10) (Bilamana). AS yang mengaku sebagai wartawan kedapatan membawa paket daun ganja untuk diedarkan (Mengapa). Ketika kontrakan tersangka AS digeledah, petugas mendapatkan empat bungkus daun ganja seberat 1 kg (Bagaimana). BB alias Bobi (Siapa) AS, kabur saat penggerebekan dan hingga saat ini masih dalam pengejaran petugas (Apa).”
Dari berita diatas coba kita terapkan unsur 5W + 1H
Apa. Penangkapan telah dilakukan atas AS alias Asep (25) oleh jajaran Reskrim Narkoba Jakarta Selatan , Senin lalu (17/10). Warga Kp. Kapuk Kel. Setiabudi, Jakarta Selatan, yang mengaku wartawan ditangkap di kontrakannya karena kedapatan membawa paket daun ganja untuk diedarkan.
Dimana. Di kontrakannya di Kp. Kapuk Kel. Setiabudi, Jakarta Selatan, AS alias Asep mengaku wartawan ditangkap senin (17/10), karena kedapatan membawa paket daun ganja untuk diedarkan.
Bilamana. Senin (17/10), AS alias Asep, Warga Kp. Kapuk Kel. Setiabudi, Jakarta Selatan, dibekuk jajaran Reskrim Narkoba Jakarta Selatan di kontrakannya. AS mengaku wartawan kedapatan membawa paket daun ganja untuk diedarkan.
Mengapa. Karena kedapatan membawa paket daun ganja untuk diedarkan, AS alias Asep (25), dibekuk jajaran Reskrim Narkoba Jakarta Selatan di kontrakannya, itu mengaku sebagai wartawan.
Bagaimana. Melalui penggeledahan, jajaran Reskrim Narkoba Jakarta Selatan menemukan 4 bungkus daun ganja seberat 1 kg di kontrakan AS alias Asep (25), Warga Kp. Kapuk Kel. Setiabudi, Jakarta Selatan senin lalu (17/10). Tersangka mengaku sebagai wartawan itu kemudian di gelandang ke kantor Polisi.
  1. Lead Retorika (Rhetorical Devices)
Untuk dapat menambahkan efek dramatik suatu tulisan, kita dapat melakukan hal itu dengan cara menempatkan dan menyusun berbagai unsur satu kalimat. Misalnya “aku masuk ke dalam rumah tadi dan melihat orang gila sedang duduk di kursi tamu”
a.    Orang gila sedang duduk di kursi tamu ketika aku masuk ke dalam rumah tadi.
b.    Ketika tadi aku masuk ke dalam rumah, aku melihat orang gila sedang duiduk di kursi tamu.
c.    Tadi aku masuk ke dalam rumah dan di sana, di kursi tamu, aku melihat orang hila sedang duduk di situ.
  1. Lead Stilistik (Novelty Devices)
Lead stilistik ini merupakan jenis lead yang mencoba memberikan gambaran cerita pada si pembacanya, seolah – olah berita ini ada didepan mata si pembacanya. Ini tentunya tak luput dari kreatifitas si wartawan untuk membaca pengalaman sekitarnya, sehingga bisa memberikan gambaran peristiwa itu terjadi di depan si pembacanya.
Lead Stilistik ini bisa berupa seperti tonjokan, cerita, pertanyaan, kontras, kutipan, kepenasaran, berurutan, parodi/peribahasa.

Lead Tonjokan/Menonjok
Contohnya: “Gara – gara paket daun ganja, AS alias Asep (25) berurusan dengan polisi”
Lead Cerita/Deskriptif
Contohnya: “Gara – gara paket daun ganja, AS alias asep (25) hanya bisa mengulurkan kedua tangannya untuk diborgol polisi”
Lead Pertanyaan/Bertanya
Contohnya: “Jika seseorang kedapatan membawa paket ganja untuk diedarkan, lalu ia ditangkap polisi disebut apakah itu?  Nah itulah sebutan untuk AS alias Asep (25) yang Senin lalu (17/10) dibekuk polisi, karena kedapatan membawa paket ganja untuk diedarkan”
Lead Kontras
Contohnya: “Sebelum Senin lalu (17/10) AS alias Asep (25) memang dikenal sebagai wartawan oleh warga sekampungnya. Sekarang AS hanya seorang tersangka tindak pidana karena kedapatan membawa paket daun ganja”
Lead Kutipan
Contohnya: “Saya wartawan, saya tidak mungkin mengedarkan ganja” kata AS alias Asep (25) saat digerebek polisi Senin lalu (17/10) di kontrakannya. Setelah polisi melakukan penggeledahan dan menemukan barang bukti AS alias Asep (25) tidak bisa memungkiri perbuatannya.
Lead Kepenasaran
Contohnya: “Seorang wartawan gadungan nyaris mengecoh warga Kp. Kapuk Kel. Kuningan, Jakarta Selatan. Sudah lama warga percaya begitu saja kalau tersangka AS alias Asep (25) berprofesi sebagai wartawan. Tetapi Senin lalu (17/10) warga sekitar mengetahui kalau ternyata AS alias Asep (25) seorang pengedar ganja, yang selama ini bersembunyi dibalik profesi wartawan gadungan”
Lead beurutan
Contohnya: “AS alias Asep (25), warga Kp. Kapuk Kel. Kuningan, Jakarta Selatan, hari ini merasa tidak ada orang yang memperhatikan. Ia bersama rekannya, Bobi menenteng bungkusan besar dan pergi ke luar rumah untuk menemui seseorang. Belum beberapa langkah ia berjalan keluar dari rumahnya, dua anggota Reskrim Narkoba Jakarta Selatan yang berpakaian preman menghampirinya…..”
Lead Parodi
Contohnya: “Tak ada rotan akar pun jadi. Itulah yang dipikiran AS alias Asep (25) ketika ia mengedarkan ganja untuk mendapatkan uang sebesar – besarnya tanpa perlu bersusah payah bekerja. Akan tetapi akirnya petualangannya berakhir di bui pada Senin lalu (17/10)”

No comments:

Post a Comment


perjalanan