PENENTU
BERITA
Oleh
Sigit Surahman
Menentukan apakah suatu peristiwa
memiliki nilai berita sesungguhnya merupakan tahap awal dari proses kerja
redaksional. Seorang redaktur menentukan apa yang harus diliputi, sementara
seorang reporter menentukan bagaimana cara meliputnya, karena ia berurusan
dengan tahap pencarian/penghimpunan dan penggarapan berita.
Jadi prosesnya : redaktur menugaskan
reporter untuk meliput ; kemudian
reporter tersebut mencari dan mengumpulkan hal-hal yang diperlukan. Dalam tahap
ini dibiasakan menyusun suatu perencanaan dulu dengan membuat semacam
check-list ( daftar periksa ) tentang apa-apa yang harus dikerjakan. Check-list
semacam ini biasanya disebut ‘planningsheet’ yang isinya menyusun daftar
sumber-sumber yang akan dihubungi, setelah lebih dulu membuat semacam abstarksi
( ringkasan ) dari peristiwa atau objek liputan.
Kalau diperlukan, reporter melakukan
reset dokumentasi dan merancang dahan lain untuk penulisan, misalnya foto dan
grafik.
Ketika tulisan reporter sampai dimeja
redaktur, dilakukan penilaian layak atau kurang layaknya suatu berita untuk
dimuat. Salah satu instrumen untuk nyeleksi kelayakan itu adalah seberapa kuat
unsur-unsur nilai berita yang terdapat dalam beritanya.
Beat atau Wilayah
Liputan
Hampir di semua surat kabar, desk kota merupakan desk yang
paling banyak memiliki wartawan. Redaktur desk kota bertanggung jawab untuk
peliputan seluruh kota dan kota-kota satelitnya, atau kota-kota kecil
disekitarnya dan beberapa komunitas-komunitas yang terpencil. Misi redaktur
kota adalah memastikan bahwa reporter-reporter atau wartwan-wartawannya
memasukkan berita setiap harinya dan menjaga agar tak satupun peristiwa penti g
dan menarik lolos. Dan tergantung dari berita-berita dan dimasukkan para
reporternya itulah yang membedakan kepribadian 1 koran dengan koran-koran
lainnya.
Redaktur kota menegaskan reporter-reporter
atau wartawan beat. Beat artinya tempat
tetap yang dikunjungi wartawan untuk mencari berita. Misalnya, seorang wartawan
bisa secara tetap di tugaskan untuk meliput berta-berita pengadilan.maka dikatakan
beat wartawan tersebut adalah pengadilan.
Selain reporter beat, yang jadwal
kerjanya tetap sama dari hari kehari, redaktur kota juga, memiliki sejumlah
reporter yang ditugaskan meliput masalah-masalah yang tidak dikhususkan dalam
satu bidang saja. Reporter semacam ini disebut reporter “ Pelaksana penugasan
umum “
.
Menggali Berita
Istilah menggali berita seperti
dikenal dalam praktik surat kabar di Indonesia adalah “ Menciptakan berita . “
Pengertian menciptakan berita ini tampaknya tumbuh dari pemahaman bahwa bagi
seorang wartawan tidak ada istilah “ tidak ada berita “. Kalau tidak ada
peristiwa atau kegiatan-kegiatan apapun yang dapat dijadikan bahan berita atau
dalm dunia kewartawanan dikenal dengan istilah “ sepi berita “, maka biasanya
wartawan harus menggali sendiri berita tersebut untuk di tulis menjadi berita.
Pengertian menggali disini memiliki
dua bentuk. Pertama, mencari aspek-aspek dalam kehidupan budaya atau sosial
masyarakat atau dalam kegiatan pemerintahan yang dapat diangkat menjadi berita
yang menarik perhatian hal layak.
Menggali berita itu juga bias
dilakukan ketika sumber berita enggan atau sulit memberikan informasi untuk
sesuatu hal yang perlu diberitakan, misalnya tentang masalah pembelian senjata
ke negara lain. Memang tidak ada undang-undang yang mewajibkan sumber cerita,
baik pemerintah maupun swasta, untuk memberikan informasi yang diperlukan pers.
Sumber berita mungkin tidak mau atau menolak memberikan informasi karena khawatir
merugikan dirinya atau merugikan lembaga atau perusahaannya. Atau,bisa juga
sumber berita menolak memberikan keterangan karena ia merasa tidak berwenang
untuk memberikan keterangn pers, sehingga ia mengatakan bahwa pada yang lebih
berwenang untuk memberikan keterangan yang diminta oleh wartawan. Kemungkinan
lain ialah sumber berita lakukan gerakan tutup mulut untuk menyembunyikan
kelakuan buruknya karena tidak ingin diketahui oleh umum.
Dalam hal seperti di atas, wartawan
terpaksa harus meninggali berita dengan membujuk sumber berita. Wartawan
mengatakan kepada sumber berita bahwa sikapnya yang tetap menolak untuk
memberikan keterangan itu justru akan merugikan dia. Atau,wartawan dapat
mencari jalan lain untuk mendapatkan keterangan, misalnya dari sumber-sumber
lain atau menggali fakta-fakta dari kejadian-kejadian lain yang ada
hubungannya.
terima kasih inspirasi dan referensinya....
ReplyDelete